Senin, 08 Juli 2013

Dollar Turun Dari Level Tertinggi 3 Tahun


Dengan tidak adanya data ekonomi yang dirilis dari Amerika kemarin, indeks dollar pada perdagangan kemarin turun dari level tertinggi dalam 3 tahun terakhir yang diraih pada hari Jumat, akibat munculnya spekulasi kenaikan dollar terlalu jauh dan terlalu cepat. Indeks dollar turun 0.42% menjadi 84.225. Pada hari Jumat laporan tenaga kerja AS dirilis lebih tinggi dari perkiraan yang menyebabkan spekulasi Federal Reserve akan segera mengurangi program stimulus moneter merupakan penyebab penguatan tajam dollar terhadap mata uang utama.

Berbanding terbalik dengan perdagangan pada hari Jumat, kemarin dollar justru melemah terhadap mata uang utama. Euro dan sterling menguat untuk pertama kalinya setelah mengalami kemerosotan tajam dua hari berturu-turut, euro menguat seiring munculnya risk appetite dari para investor dan penguatan bursa saham zona Euro dan AS. Sementara sterling menguat akibat optimisme akan data manufaktur production yang akan dirilis hari ini diprediksi membaik. EURUSD saat ini diperdagangkan pada level 1.2865, dan GBPUSD  diperdagangkan pada level 1.4947.

Sumber : Monex News
Open Account : http://www.mifx.com/open-demo-account/mZynmQ%3D%3D

Jumat, 05 Juli 2013

Insiden Rabu : Blackberry Menghadapi Sanksi dari Indonesia

Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan sangsi terhadap Blackberry setelah gangguan pada jaringan yang mengakibatkan pelanggan kehilangan akses hampir di semua layanan pada hari Rabu. Sangsi yang akan diberikan menunggu laporan dari Blackberry, sementara pemerintah juga akan berkonsultasi dengan otoritas pengatur telekomunikasi Indonesia untuk melihat apakah insiden tersebut melanggar peraturan lokal atau tidak.

Gangguan pada hari Rabu yang mempengaruhi aplikasi BBM, dapat menghambat upaya perusahaan untuk mepertahankan pangsa pasarnya di Indonesia ditengah ketatnya kompetisi dengan smartphone berbasis Android dari Google Inc. Blackberry memiliki 6.3 juta pelanggan di Indonesia, naik dari 6 juta pada tahun 2012, dan 5 juta pada tahun 2011.

Sumber : Monex news

Senin, 01 Juli 2013

Minyak Berakhir Tinggi Atas Data Ekonomi Yang Optimis


Minyak menguat pada hari Senin seiring investor mempertimbangkan meningkatnya tensi di Mesir dan data yang lebih baik dari perkiraan pada manufaktur AS. Meningkatnya protes di Mesir telah menarik perhatian trader pada hari Senin.
Masyarakat Mesir yang berpatisipasi dalam demonstrasi masa menuntut pengunduran diri Presiden Mohammed Morsi. Ketidakstabilan di Mesir menimbulkan menyebarnya ketegangan ke negara tetangga yang kaya minyak di wilayah Timur Tengah.

Harga minyak naik seiring tentara Mesir mengatakan akan campur tangan jika tuntutan para demonstran tidak dipenuhi dalam 48 jam.” Ketegangan yang terjadi telah meningkatkan harga minyak di pasaran,” kata Carl Larry, presiden di Oil Outlooks and Opinions.
Sementara itu survei indeks ISM Manufacturing AS pada hari Senin telah mengalahkan ekspektasi para ekonom. itu ditunjukkan dengan naik menjadi 50.9 di bulan Juni dari pembacaan bulan Mei di 49.0. Sebelumnya para ekonom perkirakan hasilnya menjadi 50 di bulan Juni. Pembacaan diatas 50 diartikan ekspansi. Para pedagangan memantau dengan erat data ISM karena itu adalah indeks pertumbuhan ekonomi AS yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.”Data ISM telah membantu mempekuat momentum kenaikan harga minyak,” ujar Larry.
Minyak juga terdorong keatas bersamaa dengan pasar ekuitas di hari Senin, dibantu juga oleh laporan ekonomi optimis dari zona euro.

Aussie Rebound Menanti Suku Bunga

Aussie rebound menjauhi level rendah 3 tahun seiring munculnya aksi bargain-hunting menjelang pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) besok. Ada harapan bahwa RBA mungkin tidak akan melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut dengan nilai tukar aussie yang cukup terpukul dalam dua bulan terakhir. Survei Reuters terakhir menunjukan bank sentral Australia mungkin akan mempertahankan suku bunga di level 2,75% pada pertemuan Juli. AUD/USD kini diperdagangkan 0.9182; menjauhi level rendah 3 tahun 0.9112 yang ditoreh akhir pekan lalu. RBA telah sinyalkan kesiapan untuk memangkas suku bunga jika kondisi ekonomi Australia memburuk. Namun, data ekonomi Australia terakhir menunjukan performa ekonomi tidaklah begitu buruk. Tingkat pengangguran Australia masih stabil di 5,5% untuk bulan Mei dan indeks manufaktur (versi AIG) naik ke level 49.6 untuk bulan Juni. Data cadangan devisa global yang dirilis IMF di akhir pekan juga menegaskan aussie masih dilirik oleh bank sentral dunia. Cadangan devisa dunia dalam bentuk Dollar Australia mencapai 1,63% untuk kuartal pertama 2013; lebih tinggi dari publikasi kuartal terakhir 2012 yang mencapai 1,48%.