Trader dan investor pada umumnya menggunakan CCI untuk membantu identifikasi arah balik harga, harga yang ekstrim dan kekuatan tren. Sama seperti hampir semua indikator teknikal, CCI paling baik diaplikasikan bersama dengan analisa indikator teknikal lainnya.
Umumnya CCI bergerak di atas dan di bawah level nol, dengan pergerakan normal pada kisaran +100 sampai dengan -100. Pergerakan di atas level +100 menjadi sinyal overbought sedangkan pergerakan di bawah level -100 menjadi sinyal oversold. Sama seperti indikator dengan kondisi overbought/oversold, harga berpeluang untuk kembali terkoreksi ke level yang lebih mewakili.
Fokus dari CCI lambert terletak pada pergerakan di atas +100 dan di bawah -100 untuk menjadi sinyal buy dan sell. Hal ini sesuai dengan perhitungan Lambert yaitu bahwa 70-80% pergerakan indikator CCI terjadi di dalam kisaran +100 sampai -100, sedangkan peluang indikator CCI keluar dari level tersebut (yang menjadi sinyal buy atau sell) hanya berkisar 20-30%. Jika CCI bergerak naik di atas +100, suatu produk dianggap memiliki tren naik yang kuat dan mendapatkan sinyal buy. Posisi ini harus ditutup pada saat indikator CCI kembali ke bawah level +100. Jika CCI bergerak turun di bawah -100, suatu produk dianggap memiliki tren turun yang kuat dan mendapat sinyal sell. Posisi ini harus ditutup ketika indikator CCI kembali ke atas level -100.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar