Jumat, 31 Mei 2013
Pelemahan Data AS Menguntungkan Euro
Euro melesat ke posisi tertinggi 3-minggu versus Greenback pasca serangkaian data ekonomi AS yang lemah mengikis ekspektasi bahwa Federal Reserve akan segera mengurangi stimulus moneter. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama direvisi menjadi sedikit lebih lambat. Sedangkan data lainnya menunjukkan klaim awal pengangguran secara mengejutkan melonjak pada pekan lalu dan kenaikan pending home sales yang lebih lemah dari eskpektasi. Meningkatnya sentimen terhadap ekonomi blok Euro pada bulan Mei juga turut menopang apresiasi mata uang tunggal. "Menurut Bernanke, para pembuat kebijakan membutuhkan 2 hal sebelum mempertimbangkan pengurangan stimulus yaitu data yang solid dan lebih banyak bukti pemulihan berkelanjutan. Dan data hari ini (Kamis) tidak mendukung pandangan tersebut," kata Michael Woolfolk, analis mata uang senior pada BNY Mellon di New York.
Kamis, 30 Mei 2013
Emas Bersinar di Atas Keterpurukan Dollar
Harga emas
terpantau menguat pada sesi perdagangan hari Kamis (30/05) di tengah
penurunan nilai tukar Dollar. Kurs USD yang lebih rendah membuat harga
beli emas menjadi lebih murah, khususnya bagi investor pemegang valuta
non-Dollar.
Kontrak
emas diperdagangkan pada level $1406.09 per ons. Harga emas sempat
melonjak dari kenaikan $5 menjadi $15 per ons pasca terjadinya penurunan
harga saham-saham di bursa Jepang. Indeks Nikkei hari ini ditutup turun
5.2% dengan rasio koreksi terbesar muncul di detik-detik akhir
perdagangan.
Di
sisi lain, nilai tukar Dollar terhadap Yen melemah ke bawah 101.
Investor menarik uangnya dari komponen saham seraya mengalihkan dana ke
mata uang Jepang. Pada hari Rabu kemarin, emas menguat berkat
terpengaruh oleh penguatan nilai tukar Euro terhadap Dollar dan kondisi
serupa berlanjut hingga hari ini. Sayangnya, arus dana keluar dari
portofolio ETF berbasis logam mulia dan pemangkasan target harga emas
oleh beberapa lembaga keuangan urung membuat emas naik lebih tinggi.
Sepanjang bulan Mei, komoditi primadona investor sudah tercatat merosot 5.5%.
Sumber : MonexNews
Rabu, 29 Mei 2013
Emas Mungkin Akan Uji Level Rendah Sejak 2010
Harga kontrak emas pada Comex di New York turun ke bawah awan pada grafik Ichimoku dan diperdagangkan di bawah MA50 hari sejak Februari, ucap Takaki Shigemoto, seorang analis pada JSC Corp di Tokyo. Jika emas dapat turun ke bawah $1,321.50 per ons dalam beberapa pekan ke depan, maka emas kemudian akan turun menuju $1,155.80, level rendah sejak April 2010, ucapnya.
Emas telah turun sebanyak 17% tahun ini setelah naik pada 12 tahun sebelumnya. Harga emas turun ke area pasar bearish seiring sejumlah investor kehilangan kepercayaan tehadap emas sebagai alat lindung nilai di tengah optimisme perekonomian, tingkat inflasi yang rendah dan rally pada bursa saham. Penurunan akan semakin intens jika Federal Reserve mulai menarik stimulus moneter tahun ini, ucapnya.
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : http://www.mifx.com/open-live-account/z294y2q2
Goldman Sachs: Pelemahan Aussie & Yen Masih Akan Berlanjut
Analis Goldman Sachs telah membuat beberapa perubahan terhadap proyeksi mata uang. Goldman memangkas outlook untuk Dollar Australia sebagai cerminan atas penurunan harga komoditas, dan juga memperkirakan keberlanjutan depresiasi Yen.
Pada basis 3-bulan, Goldman Sachs melihat Dollar Australia akan tertahan di kisaran $0.97, turun dari proyeksi sebelumnya di $1.05. Untuk 6-bulan ke depan, mata uang yang sering disebut Aussie itu diperkirakan akan merosot ke area $0.96 dari proyeksi sebelumnya di $1.03. Dan anjlok ke level $0.90 dalam 12-bulan ke depan.
"Pandangan kami masih tetap didasarkan pada memburuknya fundamental Australia, prospek harga komoditas yang lebih rendah, perlambatan aktivitas China dan kemungkinan bahwa minat terhadap yield akan berkurang seiring pemulihan pertumbuhan global secara berkelanjutan," kata para analis.
Sementara untuk Yen, analis Goldman memperkirakan Dollar AS akan menyentuh ¥105 dalam jangka waktu 3-bulan ke depan, naik dari ¥102 yang diperkirakan sebelumnya. Pada basis 12-bulan, proyeksi juga ditingkatkan menjadi ¥110 dari sebelumnya ¥105.
Sumber : Monexnews
Selengkapnya : http://www.mifx.com/open-live-account/z294y2q2
Selasa, 28 Mei 2013
Aussie Menjadi Valuta Paling Lemah di Dunia
Dollar Australia terpuruk posisi yang tidak pernah
tersentuh sejak Oktober 2011. Belum lepas dari tekanan internal, Aussie
kembali dihantam oleh penguatan kurs Dollar Amerika Serikat dalam
beberapa jam terakhir. Rilis data ekonomi domestik yang positif menjadi
alasan mengapa the greenback menjadi begitu perkasa terhadap sebagian besar valuta dunia.
Dollar
Australia anjlok sampai 0.9570 per USD sekaligus menggenapi penurunan
sebanyak 8% bulan Mei. Alhasil, mata uang negeri kangguru ini layak
dinobatkan sebagai valuta dengan kinerja terburuk. Rasio koreksinya
bahkan melampaui Yen, yang 'hanya' turun sebanyak 6% di tengah
pelonggaran agresif pemerintah Tokyo. "Dalam 24 jam terakhir AUD menjadi
mata uang terlemah di dunia dan aksi jual bukan cuma dipicu oleh
penguatan USD," ujar Nick Parsons, Global co-head of Currency Strategy
at National Australia Bank. Sekarang orang bertanya-tanya sejauh mana
pelemahan diperlukan guna membuat daya saing eksportir menjadi
kompetitif sehingga titik beli bisa mulai terbaca.
Aussie
merupakan mata uang dengan nilai tukar terkuat tahun lalu. Namun
sentimen pendukung tidak lagi berada di pihak Australia sepanjang tahun
2013. Penurunan aktivitas ekonomi dan berakhirnya periode 'booming'
komoditi memaksa Reserve Bank of Australia
(RBA) memangkas suku bunga acuan pada pertemuan terakhirnya. Banyak
pihak berkeyakinan akan adanya pemangkasan susulan dalam waktu dekat,
namun bank sentral punya alasan lain untuk menjaga interest rate di
posisinya saat ini untuk sementara waktu.
Nilai
tukar Dollar Australia (AUD) sudah anjlok sebanyak 8% terhadap Dollar
Amerika dari level tertingginya di bulan April lalu. Kinerja kurs
domestik yang kurang bagus dapat menyurutkan rencana penurunan suku
bunga dalam waktu dekat. Dua pekan lalu, Aussie masih kuat di atas
level paritas (1:1) sebelum akhirnya tergerus oleh penguatan Dollar.
Kondisi bahkan diperburuk oleh indikasi penurunan ekonomi China dan
merosotnya harga komoditi. RBA sendiri telah memangkas suku bunga
sebanyak total 200 basis poin sejak akhir tahun 2011 guna memudahkan
aktivitas pelaku bisnis dan konsumen. Mengingat selama ini pihak
eksportir terkendala oleh memburuknya daya saing produk di luar negeri,
sementara sektor pertambangan juga sedang lesu. Atas dasar itulah, RBA
bisa jadi tidak ingin melanjutkan pemangkasan bunga karena kurs Aussie
berpeluang turun lebih rendah lagi.
Nilai
tukar AUD sudah melemah 5.6% sejak RBA memangkas bunga seperempat
persen ke level rendah 2.75% pada 7 Mei. AUD/USD terpantau di kisaran
0.9569 pada hari Rabu ini dan pasca menembus level terendah di 0.9543.
Sentimen terhadap Dollar Australia berbalik bearish bulan ini sehingga
beberapa pengamat memperkirakan depresiasi maksimal sampai 0.80 per
Dollar. Pun demikian, kurs rendah itu masih lebih tinggi 22%
dibandingkan empat tahun silam.
Minggu, 26 Mei 2013
Persamaam dan Perbedaan Sahan dan CFD
Persamaan
Membeli sebuah CFD hampir sama dengan memiliki sebuah saham. Anda berarti telah memberikan nilai tambah dari kepemilikan saham, namun tanpa memiliki sahamnya. Berbagai manfaat yang biasa diperoleh pemegang sahama juga turut Anda raih, antara lain, keuntungan modal dan dividen. Agar lebih memperluas wawasan mengenai instrumen ini, patut disimak persamaan dan perbedaan antara perdagangan saham dan CFD:
Pergerakan harga
CFD diperdagangkan dengan kuotasi dan performa yang sama dengan sahamnya yang diperdagangkan di bursa konvensional. Contohnya: Jika nilai saham di bursa naik sebesar 20%, nilai CFD saham itu pun akan naik dengan persentase yang sama.
Dampak sebuah berita
Dampak positif atau negatif pada saham akibat berita atau perubahan data fundamental akan persis sama pada harga CFD-nya, karena keduanya memiliki pergerakan harga yang sama.
Aksi emiten (termasuk dividen)
Yaitu event yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki dampak bagi pemegang saham. Contohnya adalah: merger, stock split, dividen dan lain sebagainya. Dampak dari aksi emiten ini akan berpengaruh juga terhadap harga CFD. Sama halnya dengan saham, dengan CFD Anda akan menerima seluruh manfaat dari aksi emiten (atau ekuivalen) yang langsung akan di-kredit pada account Anda. Salah satu pengecualian adalah sebagai trader sebuah CFD, Anda tidak memiliki hak voting pada resolusi atau meeting direksi.
Likuiditas tinggi
CFD diperdagangkan dengan cara Over-The-Counter (OTC), sehingga Anda dapat masuk posisi baru atau melikuidasi posisi yang ada secara langsung seperti yang dilakukan pada saham (dengan syarat saham tersebut memiliki kapitalisasi besar).
Spread ketat
Pada umumnya, spread saham AS bervariasi tetapi biasanya berkisar antara satu sampai empat poin. Untuk CFD spreadnya fixed, dan bisa serendah hanya dua poin.
Tidak ada kadaluarsa
Lain dengan futures, pembelian saham secara konvensional dan CFD tidak memiliki tanggal kadaluarsa, sehingga Anda memiliki kebebasan untuk masuk posisi baru atau likuidasi posisi yang Anda pada saat kapan saja Anda inginkan ketika bursa buka. Anda juga dapat membiarkan posisi terbuka selama Anda menginginkannya.
Perbedaan
Ada beberapa perbedaan penting antara CFD dan saham underlying. Komponen-komponen ini patut Anda pahami sebelum terjun pada transaksi CFD. Perbedaan tersebut adalah:
Margin Trading
Seperti yang sudah dibahas, CFD diperdagangkan dengan margin yang bisa serendah 10% dari nilai perdagangan. Dalam perdagangan saham, Anda dapat mengambil fasilitas marjin dengan melakukan peminjaman. Namun hanya 50% yang dapat digunakan sebagai pinjaman. Sedangkan dalam CFD, posisi sebesar 10 kali jumlah marjin dapat diambil.
Bisa Short Sell
Sebuah CFD dapat dibeli atau dijual terlebih dahulu, sehingga setiap kesempatan baik dalam pasar bullish ataupun bearish. Short selling di bursa saham untuk beberapa saham tidak diperbolehkan (Contoh: Indonesia). Sementara di bursa saham AS, saham dapat terlebih dahulu dijual namun terbatas pada peraturan (uptick) dan memerlukan biaya yang mahal (karena biaya pinjaman).
Dividen
Adalah faktor yang perlu diperhatikan ketika berinvestasi pada saham. Untuk CFD, pembeli CFD dapat menerima manfaat dividen jika telah membeli saham tersebut. Namun perbedaan utamanya adalah untuk pembelian saham AS dengan cara konvensional, Anda dikenakan beban pajak sebesar 30% dari dividen yang diterima. Hal tersebut tidak terjadi pada CFD. Contohnya jika Anda berhak menerima dividen sebesar $0.50/saham untuk 10,000 saham, Anda akan menerima $5,000 sepenuhnya untuk posisi CFD Anda, tetapi untuk pembelian saham dengan konvensional, Anda hanya akan menerima jumlah net sebesar $3,500 karena pengenaan pajak 30%. Keunggulan lainnya adalah dividen dibagikan pada tanggal ex-dividend untuk posisi buy CFD. Sedangkan untuk saham, dividen diterima pada tanggal pay date yang ditentukan oleh emiten, yang bisa memakan waktu sebulan setelah tanggal ex-dividend. Sementara pemilik posisi jual CFD, akan membayar jumlah yang ekuivalen pada ex-dividend date. Catatan : Posisi harus terbuka sebelum ex-dividend date untuk menerima manfaat dividen tersebut (kondisi yang sama seperti saham).
Biaya overnight
Pembeli sebuah CFD akan membayar biaya overnight berdasarkan suku bunga US LIBOR (London Inter-Bank Offered Rate) yang sedang berlaku. LIBOR adalah suku bunga yang digunakan untuk peminjaman interbank. Pada umumnya selisih sebesar 3% untuk posisi beli. Sedangkan penjual CFD akan menerima LIBOR dikurangi 3%.
Tidak ada Antrian
Karena CFD merupakan produk OTC dan tidak ada bursa sentral maka tidak ada antrian order. Oleh karena itu, juga tidak ada istilah partial fills untuk CFD seperti yang ada pada saham.
Tidak ada kepemilikan
Ketika membeli sebuah CFD, tidak ada unsur kepemilikan perusahaan dalam transaksi tersebut. Sehingga tidak ada hak voting dan juga tidak terdapat biaya bea materai seperti yang terdapat pada perdagangan saham negara tertentu.
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2
Membeli sebuah CFD hampir sama dengan memiliki sebuah saham. Anda berarti telah memberikan nilai tambah dari kepemilikan saham, namun tanpa memiliki sahamnya. Berbagai manfaat yang biasa diperoleh pemegang sahama juga turut Anda raih, antara lain, keuntungan modal dan dividen. Agar lebih memperluas wawasan mengenai instrumen ini, patut disimak persamaan dan perbedaan antara perdagangan saham dan CFD:
Pergerakan harga
CFD diperdagangkan dengan kuotasi dan performa yang sama dengan sahamnya yang diperdagangkan di bursa konvensional. Contohnya: Jika nilai saham di bursa naik sebesar 20%, nilai CFD saham itu pun akan naik dengan persentase yang sama.
Dampak sebuah berita
Dampak positif atau negatif pada saham akibat berita atau perubahan data fundamental akan persis sama pada harga CFD-nya, karena keduanya memiliki pergerakan harga yang sama.
Aksi emiten (termasuk dividen)
Yaitu event yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki dampak bagi pemegang saham. Contohnya adalah: merger, stock split, dividen dan lain sebagainya. Dampak dari aksi emiten ini akan berpengaruh juga terhadap harga CFD. Sama halnya dengan saham, dengan CFD Anda akan menerima seluruh manfaat dari aksi emiten (atau ekuivalen) yang langsung akan di-kredit pada account Anda. Salah satu pengecualian adalah sebagai trader sebuah CFD, Anda tidak memiliki hak voting pada resolusi atau meeting direksi.
Likuiditas tinggi
CFD diperdagangkan dengan cara Over-The-Counter (OTC), sehingga Anda dapat masuk posisi baru atau melikuidasi posisi yang ada secara langsung seperti yang dilakukan pada saham (dengan syarat saham tersebut memiliki kapitalisasi besar).
Spread ketat
Pada umumnya, spread saham AS bervariasi tetapi biasanya berkisar antara satu sampai empat poin. Untuk CFD spreadnya fixed, dan bisa serendah hanya dua poin.
Tidak ada kadaluarsa
Lain dengan futures, pembelian saham secara konvensional dan CFD tidak memiliki tanggal kadaluarsa, sehingga Anda memiliki kebebasan untuk masuk posisi baru atau likuidasi posisi yang Anda pada saat kapan saja Anda inginkan ketika bursa buka. Anda juga dapat membiarkan posisi terbuka selama Anda menginginkannya.
Perbedaan
Ada beberapa perbedaan penting antara CFD dan saham underlying. Komponen-komponen ini patut Anda pahami sebelum terjun pada transaksi CFD. Perbedaan tersebut adalah:
Margin Trading
Seperti yang sudah dibahas, CFD diperdagangkan dengan margin yang bisa serendah 10% dari nilai perdagangan. Dalam perdagangan saham, Anda dapat mengambil fasilitas marjin dengan melakukan peminjaman. Namun hanya 50% yang dapat digunakan sebagai pinjaman. Sedangkan dalam CFD, posisi sebesar 10 kali jumlah marjin dapat diambil.
Bisa Short Sell
Sebuah CFD dapat dibeli atau dijual terlebih dahulu, sehingga setiap kesempatan baik dalam pasar bullish ataupun bearish. Short selling di bursa saham untuk beberapa saham tidak diperbolehkan (Contoh: Indonesia). Sementara di bursa saham AS, saham dapat terlebih dahulu dijual namun terbatas pada peraturan (uptick) dan memerlukan biaya yang mahal (karena biaya pinjaman).
Dividen
Adalah faktor yang perlu diperhatikan ketika berinvestasi pada saham. Untuk CFD, pembeli CFD dapat menerima manfaat dividen jika telah membeli saham tersebut. Namun perbedaan utamanya adalah untuk pembelian saham AS dengan cara konvensional, Anda dikenakan beban pajak sebesar 30% dari dividen yang diterima. Hal tersebut tidak terjadi pada CFD. Contohnya jika Anda berhak menerima dividen sebesar $0.50/saham untuk 10,000 saham, Anda akan menerima $5,000 sepenuhnya untuk posisi CFD Anda, tetapi untuk pembelian saham dengan konvensional, Anda hanya akan menerima jumlah net sebesar $3,500 karena pengenaan pajak 30%. Keunggulan lainnya adalah dividen dibagikan pada tanggal ex-dividend untuk posisi buy CFD. Sedangkan untuk saham, dividen diterima pada tanggal pay date yang ditentukan oleh emiten, yang bisa memakan waktu sebulan setelah tanggal ex-dividend. Sementara pemilik posisi jual CFD, akan membayar jumlah yang ekuivalen pada ex-dividend date. Catatan : Posisi harus terbuka sebelum ex-dividend date untuk menerima manfaat dividen tersebut (kondisi yang sama seperti saham).
Biaya overnight
Pembeli sebuah CFD akan membayar biaya overnight berdasarkan suku bunga US LIBOR (London Inter-Bank Offered Rate) yang sedang berlaku. LIBOR adalah suku bunga yang digunakan untuk peminjaman interbank. Pada umumnya selisih sebesar 3% untuk posisi beli. Sedangkan penjual CFD akan menerima LIBOR dikurangi 3%.
Tidak ada Antrian
Karena CFD merupakan produk OTC dan tidak ada bursa sentral maka tidak ada antrian order. Oleh karena itu, juga tidak ada istilah partial fills untuk CFD seperti yang ada pada saham.
Tidak ada kepemilikan
Ketika membeli sebuah CFD, tidak ada unsur kepemilikan perusahaan dalam transaksi tersebut. Sehingga tidak ada hak voting dan juga tidak terdapat biaya bea materai seperti yang terdapat pada perdagangan saham negara tertentu.
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2
Dolar Melemah Setelah Pekan Terburuk Dalam Setahun
Dolar melemah terhadap yen
diperdagangan Asia pagi ini, setelah menandai minggu terburuk dalam
satu tahun pada hari Jumat, karena volatilitas saham Jepang. Dolar
terakhir diperdagangkan pada level 101.13 yen turun 0.1% dari hari
Jumat, ketika yen ditutup turun 1.9%. Pada hari kamis Nikkei anjlok
akibat investor khawatir akan data manufaktur Cina, dan naiknya bunga
obligasi 10 tahun Jepang menjadi 1%. Akhir pekan lalu Gubernur BOJ,
Haruhiko Kuroda, mengatakan lembaga keuangan negara memiliki penyangga
yang memadai terhadap kerugian yang mungkin terjadi akibat kenaikan
imbal hasil obilasi.
Hari ini BOJ menunjukkan minutes yang menyatakan beberapa
anggota mengatakan bank sentral harus mencari cara untuk mencegah
penurunan likuiditas akibat pasar oblighasi pemerintah, sementara yang
lain mengatakan target inflasi 2% dalam dua tahun sulit untuk diraih.
Penguatan yen akhir pekan lalu, membantu menghambat penguatan dolar
yang luas selama tiga minggu terakhir akibat harapan The Fed akan
mengurangi program pembelian obligasi lebih cepat dari jadwal.
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2
Kamis, 23 Mei 2013
Online Trading
Seiring dengan kemajuan jaman, proses
transaksi konvensional yang menggunakan jaringan telepon atau
menggunakan kode-kode tertentu sudah ditinggalkan, seiring dengan
lahirnya program pelaksana transaksi berbasis komputer. Melalui platform
perintah transaksi dapat langsung dieksekusi bukan hanya melalui
komputer tetapi juga dapat melalui Smartphone, dan perintah tersebut
tidak lagi memerlukan perantaraan seorang wakil pialang.
Meta Trader adalah
platform trading yang dirancang oleh Meta Quotes systems, dan merupakan
platform terbaik yang disediakan untuk kebutuhan di atas.
Keunggulan Meta Trader
- Mudah dipahami dan digunakan – Alasan utama dalam pemilihan platform trading dibandingkan platform lain adalah kemudahan dalam penggunaan (intuitive User Interface).
- Harga real – Harga yang ditampilkan selalu langsung dapat diperdagangkan. Harga yang tertera baik rekening demo maupun rekening riil, menggunakan harga real-time dari interbank.
- Grafik – Ketersediaan grafik harga yang dapat memudahkan Anda dalam menganalisa. Pada grafik tersebut Anda juga dapat langsung mengeksekusi transaksi.
- Laporan Transaksi – Anda dapat memonitor hasil transaksi Anda secara ‘live’
- Multi bahasa – Anda dapat memilih lebih dari 32 bahasa dalam pengoperasian Monex Trader, termasuk bahasa Indonesia.
- Tingkat keamanan tinggi – Trading melalui Meta Trader terjamin keamanannya dan bebas dari kemungkinan intervensi hacker.
- Akses internet dengan bandwidth kecil – Kecepatan akses jaringan internet di Indonesia relatif lambat. Sehingga seringkali investor mengalami internet down saat sedang bertransaksi.
- Fasilitas Script dan Meta Editor – Fasilitas ini dapat membantu Anda menyusun program strategi trading, melakukan pengeditan auto trading (robot), dll.
Apakah Reli USDJPY Telah Berakhir?
Pergerakan mata uang yang terbesar kemarin terjadi pada mata uang Yen Jepang,
seiring dengan kemerosotan besar indeks saham Nikkei memicu
gelombang deleveraging pasar keuangan seiring kepanikan yang melanda
para investor global.
Hal yang cukup menarik adalah pada pergerakan tersebut tidak ada yang melakukan aksi risk aversion dengan membeli Dollar AS, suatu mata uang yang secara umum menunjukkan kinerja positif pada situasi pengalihan resiko. Alasan utama dibalik pergerakan ini adalah reduksi posisi para investor karena selama sebulan terakhir kebanyakan investor telah menambah eksposur terhadap Dollar AS.
Akibatnya terjadi profit taking untuk mengurangi eksposur terhadap Dollar AS, namun pertanyaan sesungguhnya adalah apakah pairing USDJPY telah menyentuh titik tertingginya dan reli USDJPY dapat dianggap sudah berakhir?
Untuk menganalisa kondisi ini pertama-tama kita perlu pahami bahwa faktor yang memicu aksi sell-off pairing USDJPY yakni lonjakan yield Treasury AS sebesar 10 bps paska komentar Bernanke kemarin, sehingga memicu terjadinya gap pada yield bonds Jepang (JGB) yang akhirnya memicu sell-off Nikkei dan juga pairing USDJPY. Selain itu lemahnya indeks PMI China turut menambah sentimen negatif dan memicu risk aversion pada USDJPY.
Berdasarkan laporan kementerian Keuangan Jepang terdapat indikasi bahwa investor domestik Jepang menjadi net seller pada sejumlah foreign bonds di minggu lalu, dengan jumlah volume yang sama dengan net buy yang dilakukan pada 3 minggu sebelumnya.
Maka reversal pairing USDJPY tidak hanya sekedar bersifat teknikal, melainkan juga ditopang oleh faktor fundamental dan berpotensi meneruskan koreksi ke level psikologis 100.00 atau bahkan ke level support long term di 98.50. Bagaimanapun pelemahan USDJPY kemungkinan akan terbatas di level tersebut mengingat adanya divergensi kebijakan moneter AS dan Jepang, apalagi kenaikan yield JGB hari ini juga kemungkinan justru menambah minat BoJ untuk semakin agresif melonggarkan moneter.
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2
Hal yang cukup menarik adalah pada pergerakan tersebut tidak ada yang melakukan aksi risk aversion dengan membeli Dollar AS, suatu mata uang yang secara umum menunjukkan kinerja positif pada situasi pengalihan resiko. Alasan utama dibalik pergerakan ini adalah reduksi posisi para investor karena selama sebulan terakhir kebanyakan investor telah menambah eksposur terhadap Dollar AS.
Akibatnya terjadi profit taking untuk mengurangi eksposur terhadap Dollar AS, namun pertanyaan sesungguhnya adalah apakah pairing USDJPY telah menyentuh titik tertingginya dan reli USDJPY dapat dianggap sudah berakhir?
Untuk menganalisa kondisi ini pertama-tama kita perlu pahami bahwa faktor yang memicu aksi sell-off pairing USDJPY yakni lonjakan yield Treasury AS sebesar 10 bps paska komentar Bernanke kemarin, sehingga memicu terjadinya gap pada yield bonds Jepang (JGB) yang akhirnya memicu sell-off Nikkei dan juga pairing USDJPY. Selain itu lemahnya indeks PMI China turut menambah sentimen negatif dan memicu risk aversion pada USDJPY.
Berdasarkan laporan kementerian Keuangan Jepang terdapat indikasi bahwa investor domestik Jepang menjadi net seller pada sejumlah foreign bonds di minggu lalu, dengan jumlah volume yang sama dengan net buy yang dilakukan pada 3 minggu sebelumnya.
Maka reversal pairing USDJPY tidak hanya sekedar bersifat teknikal, melainkan juga ditopang oleh faktor fundamental dan berpotensi meneruskan koreksi ke level psikologis 100.00 atau bahkan ke level support long term di 98.50. Bagaimanapun pelemahan USDJPY kemungkinan akan terbatas di level tersebut mengingat adanya divergensi kebijakan moneter AS dan Jepang, apalagi kenaikan yield JGB hari ini juga kemungkinan justru menambah minat BoJ untuk semakin agresif melonggarkan moneter.
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2
Nikkei Ambruk Hampir 2000 poin, Yen Menguat Tajam
Lantai bursa Tokyo – Jepang terguncang hebat oleh ambruknya indeks Nikkei yang merosot hampir 2000 poin pada perdagangan hari Kamis (23/5) terutama akibat penguatan mata uang yen Jepang setelah anjloknya nilai obligasi Jepang.
Hari ini yen menguat tajam hingga ke
level 101.45 terhadap USD akibat anjloknya nilai obligasi pemerintah
Jepang (Japan Government Bonds - JGB) sehingga langsung melesatkan yield
(imbal hasil) ke level tertingginya dalam satu tahun terakhir serta
memicu aksi jual obligasi secara global. Penguatan yen juga turut
memukul sektor eksportir di lantai bursa Tokyo sehingga memaksa indeks
Nikkei terjun hingga pecah ke bawah level penting 14000.
Indeks utama Nikkei berakhir ditutup
melemah dan merosot tajam dari 15950 ke level
13985.
Nilai imbal (yield) JGB bertenor 10 tahun
mengalami kenaikkan hingga ke level kisaran 1.00 persen yang merupakan
level tertingginya sejak awal April tahun lalu, dan terakhir sempat
tercatat berkisar pada level 0.955 persen, naik 7 basis poin untuk hari
ini saja. Dan JGB 10-tahun ini tercatat sudah menguat lebih dari tiga
kali lipat sejak mencatat rekor rendah pada level 0.315 persen 5 April
silam, sehari setelah BOJ (Bank Sentral Jepang) merilis program ekspansi
moneternya.
Yen kini tercatat bergerak di area kuat
101.30 terhadap dollas AS setelah sebelumnya rally tajam hingga
100.82/dollar. Padahal di awal perdagangan, mata uang sempat melemah
hingga 103.56.
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2
Emas kembali Rebound
Emas menguat dari low sesi hari Kamis setelah data China factory
activity mengejutkan pasar bursa saham Asia, mengirim investor kembali
ke logam mulia walaupun ekspektasi Federal Reserve US akan segera
menimbang kebijakan stimulus moneter-nya.
Sebelumnya logam mulia telah melemah setelah Ketua Fed Ben Bernanke memberikan petunjuk pengurangan pada program pembelian surat hutang, memukul daya tarik logam mulia sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Spot emas naik 0.5% ke $1375.16 per ons pada awal sesi Eropa. Mencatat low pada 1356.24 pada sesi awal, tidak jauh dari low tahun ini pada 1321.35 pada bulan April. Tetapi emas mungkin tertekan aksi jual kembali dengan komentar Bernanke keputusan untuk menyesuaikan program pembelian surat hutang mungkin terjadi dalam “beberapa pertemuan mendatang” jika perekonomian nampak mempertahankan momentum-nya.
Sebelumnya logam mulia telah melemah setelah Ketua Fed Ben Bernanke memberikan petunjuk pengurangan pada program pembelian surat hutang, memukul daya tarik logam mulia sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Spot emas naik 0.5% ke $1375.16 per ons pada awal sesi Eropa. Mencatat low pada 1356.24 pada sesi awal, tidak jauh dari low tahun ini pada 1321.35 pada bulan April. Tetapi emas mungkin tertekan aksi jual kembali dengan komentar Bernanke keputusan untuk menyesuaikan program pembelian surat hutang mungkin terjadi dalam “beberapa pertemuan mendatang” jika perekonomian nampak mempertahankan momentum-nya.
Rabu, 22 Mei 2013
Oil futures Jatuh Atas Kenaikan Persediaan
Harga minyak mentah berjangka jatuh pada perdagangan
elektronik mengikuti kenaikan yang mengejutkan pada persediaan minyak,
menempatkan para investor mencari tanda-tanda permintaan sumber daya
berjangka menjelang pidato pertanggung jawaban ketua Federal Reserrve
Ben Bernanke dihadapan Kongres.Harga minyak turun ke level terendah dalam hampir tiga pekan dari tingginya di $97.30/barrel ke $93.50/barrel seiring laporan pemerintah menunjukkan persediaan bensin AS secara tak terduga naik dan stok minyak mentah turun kurang dari yang di perkirakan.
Minyak berjangka turun sekitar 2% setelah Lembaga Energy Information Administration mengatakan bahwa persediaan bensin naik sebanyak 3.02 juta barel menjadi 220.7 juta barel. Persediaan sebelumnya diperkirakan turun 300.000 barel, menurut perkiraan dari 11 analis yang di survei Bloomberg. Stok minyak mentah turun sebanyak 338.000 barel menjadi 394.6 juta barel, kurang dari setengah yang diperkirakan sebelumnya. Harga turun tajam juga karena dollar yang menguat.
“Fundamental membebani pasar bersamaan dengan kuatnya dollar,” kata Gene McGillian, analis dan broker di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.”Walaupun persediaan turun, kami melihat stok minyak mentah hampir 395 juta barel, yang mana itu lebih dari cukup.”
Menjelang laporan API, total persediaan minyak telah mendekati tingkat tertinggi mingguannya selama setidaknya 30 tahun terakhir bedasarkan data Energy Information Administration tercatat Agustus 1982. Dengan meningkatnya persediaan, para investor sangat mungkin terfokus pada pernyataan Bernanke tentang kondisi ekonomi kedepannya, dengan meningkatnya pertumbuhan diharapkan akan menigkatkan permintaan terhadap sumber daya energi. Para investor juga menantikan masukan dari Fed minutes meeting tentang perekonomian dan langkah selanjutnya dari program pembelian surat berharga bank sentral untuk menstimulasi perekonomian.
Minyak berjangka turun sekitar 2% setelah Lembaga Energy Information Administration mengatakan bahwa persediaan bensin naik sebanyak 3.02 juta barel menjadi 220.7 juta barel. Persediaan sebelumnya diperkirakan turun 300.000 barel, menurut perkiraan dari 11 analis yang di survei Bloomberg. Stok minyak mentah turun sebanyak 338.000 barel menjadi 394.6 juta barel, kurang dari setengah yang diperkirakan sebelumnya. Harga turun tajam juga karena dollar yang menguat.
“Fundamental membebani pasar bersamaan dengan kuatnya dollar,” kata Gene McGillian, analis dan broker di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.”Walaupun persediaan turun, kami melihat stok minyak mentah hampir 395 juta barel, yang mana itu lebih dari cukup.”
Menjelang laporan API, total persediaan minyak telah mendekati tingkat tertinggi mingguannya selama setidaknya 30 tahun terakhir bedasarkan data Energy Information Administration tercatat Agustus 1982. Dengan meningkatnya persediaan, para investor sangat mungkin terfokus pada pernyataan Bernanke tentang kondisi ekonomi kedepannya, dengan meningkatnya pertumbuhan diharapkan akan menigkatkan permintaan terhadap sumber daya energi. Para investor juga menantikan masukan dari Fed minutes meeting tentang perekonomian dan langkah selanjutnya dari program pembelian surat berharga bank sentral untuk menstimulasi perekonomian.
Nikkei Jepang Rally ke tingginya 5-1/2 Tahun
Nikkei melanjutkan penguatan high 5-1/2 tahunnya perdagangan Asia hari Kamis (23/5) setelah pertemuan BoJ, Saham Sony Corp menguat setelah laporan mereka mempertimbangkan meng-evaluasi proposal untuk memutar aset sektor Entertainment. BOJ sesuai espektasi pasar bertahan pada kebijakan untuk melonggarkan moneternya, tetapi masih diharapkan adanya langkah dalam menghalau volatilitas pasar surat berharga. Indeks Nikkei terpantau menguat lebih dari 1.7% pada kisaran 15876.94 atau meraih gain +249.68 poin setelah berakhir pada level tinggi baru sejak Desember 2007 lalu setidaknya dalam empat hari perdagangan terakhir.
Tercatat saham Canon Inc. melonjak 3.4%,
Fast Retailing Co. rally 2.9% dan Fanuc Corp. bertambah 1% terutama
terbantu pelemahan yen terhadap dollar AS yang diperdagangkan hingga di
atas ¥103. Namun rally saham tersebut terbebani oleh penurunan 1.4% dari
Sumitomo Mitsui Trust Holdings Inc. dan Shinsei bank Ltd. yang anjlok
hingga 1.9% setelah Wall Street berakhir melemah semalam.
Sementara pelemahan yen hari ini setelah Federal Reserve AS mungkin akan menurunkan skala stimulus moneter yang akan terus naik hingga beberapa tahun mendatang.
Pelemahan yen tersebut langsung
melesatkan beberapa eksportir sehingga dapat menandingi kemerosotan yang
terjadi pada sektor perbankan hari ini.
Bertahan naik dengan support pada trend line naik pada 15159,
sementara upper bollinger membatasi kenaikan masih pada 15776, dorongan
bullish masih dominan. Stochastic daily (merah biru) bergerak bertahan naik pada zona
overbought, indikasi penguatan masih berlanjut. MACD daily (merah hijau)
bergerak naik, indikasi penguatan masih dominan.Teknikal Outlook :
Trend bullish
Resistance : 15650 – 15740 – 15815
Support : 15350 – 15265 – 15185
Sumber : Monexnews
Selengkapnya di : | http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2 |
Selasa, 21 Mei 2013
Bank Sentral Australia memangkas suku bunga
Bank Sentral Australia (RBA)
memangkas suku bunga ke rekor terendah pada awal Mei, guna memberikan
kelonggaran moneter, akibat cepatnya penurunan investasi pertambangan
dan nilai aussie yang tinggi, memperlambat pertumbuhan dan mengikis kepercayaan bisnis.
Rendahnya inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi tahun depan yang dibawah rata-rata memungkinkan pemotongan suku bunga menjadi 2.75%, kata RBA dalam notulen rapat yang dirilis hari ini. Selain itu juga disebutkan, dalambeberapa bulan dewan telah mempertimbangkan bahwa outlook inflasi dapat memberikan ruang untuk melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut.
RBA telah memangkas suku bunga sebanyak 7 kali sejak 2011, memperingatkan bahwa Australia menghadapi periode penurunan di sektor pertambangan, dan memicu hilangnya pekerjaan. Strategi RBA yang memangkas suku bunga mampu memperbaiki perekonomian, dilihat dari penjualan ritel yang menunjukkan perbaikan dan meningkatnya harga rumah.
Sumber : Monexnews
Rendahnya inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi tahun depan yang dibawah rata-rata memungkinkan pemotongan suku bunga menjadi 2.75%, kata RBA dalam notulen rapat yang dirilis hari ini. Selain itu juga disebutkan, dalambeberapa bulan dewan telah mempertimbangkan bahwa outlook inflasi dapat memberikan ruang untuk melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut.
RBA telah memangkas suku bunga sebanyak 7 kali sejak 2011, memperingatkan bahwa Australia menghadapi periode penurunan di sektor pertambangan, dan memicu hilangnya pekerjaan. Strategi RBA yang memangkas suku bunga mampu memperbaiki perekonomian, dilihat dari penjualan ritel yang menunjukkan perbaikan dan meningkatnya harga rumah.
Sumber : Monexnews
Senin, 20 Mei 2013
NIkkei koreksi setelah profit taking
Secara umum bursa Tokyo – Jepang mengalami koreksi di perdagangan hari Selasa (21/5) terutama terkait dengan penguatan yen serta kewaspadaan terhadap sikap kebijakan moneter Amerika sehingga memicu investor melakukan profit taking setelah rally tajam belakangan ini.
Hari ini indeks Nikkei nampak terkoreksi
setelah mengakhiri sesi sebelumnya pada level tertinggi lebih dari lima
tahun terakhir. Namun demikian Nikkei tercatat masih menguat lebih dari
10% sepanjang bulan Mei ini.
Indeks terpantau menguat tipis 0.04% pada
kisaran 15367.05 atau +6.24 poin, sedangkan indeks Nikkei-fut nampak
masih terpantau -10 poin pada area 15370. Sejumlah eksportir juga nampak
terkoreksi terkait penguatan yen, dengan saham Sony Corp. mencatat
penurunan 1.4%, saham Renesas Electronics Corp. merosot 2.3% dan Hino
Motors Ltd. melemah 1.4%.
Sumber : Monexnews
Emas Rebound
Emas berjangka rebound setelah Moody’s Investor Service mengatakan bahwa para pembuat kebijakan AS
harus mengatasi utang untuk menghindari penurunan peringkat kredit pada
tahun ini, pernyataan tersebut telah meningkatkan daya tarik pada logam
sebagai safe haven.
“Masih banyak yang harus di lakukan pada sektor kebijakan untuk mengatasi naiknya rasio utang,” kata Seteven Hess, wakil presiden Moody’s di New York, Rasio GDP pemerintah akan naik dalam jangka panjang, menurut Conggresional Budget Office.
“Berita utama tentang Moody’s tampaknya telah mendorong pembelian pada logam mulia,” kata Dave Lutz, kepala analis di Stifel Nicolaus & Co, di Baltimore dalam wawancara telepon. Ada juga aksi short-covering setelah harga mulai naik” seiring para trader batalkan taruhannya pada merosotnya harga emas, katanya.
Harga Emas saat ini : $1390/oz
Support : $1355/oz
Pivot : $1377/oz
Resistance : $1438/oz
Trend : Bullish
“Masih banyak yang harus di lakukan pada sektor kebijakan untuk mengatasi naiknya rasio utang,” kata Seteven Hess, wakil presiden Moody’s di New York, Rasio GDP pemerintah akan naik dalam jangka panjang, menurut Conggresional Budget Office.
“Berita utama tentang Moody’s tampaknya telah mendorong pembelian pada logam mulia,” kata Dave Lutz, kepala analis di Stifel Nicolaus & Co, di Baltimore dalam wawancara telepon. Ada juga aksi short-covering setelah harga mulai naik” seiring para trader batalkan taruhannya pada merosotnya harga emas, katanya.
Harga Emas saat ini : $1390/oz
Support : $1355/oz
Pivot : $1377/oz
Resistance : $1438/oz
Trend : Bullish
Minggu, 19 Mei 2013
ANALISA TEKNIK HARIAN
EUR/USD 1.2747 1.2841 1.2935 UPTREND
GBP/USD 1.5076 1.5201 1.5246 UPTREN
USD/JPY 101.61 102.86 104.11 UPTREND
USD/CHF 0.9578 0.9706 0.9834 DOWNTREND
AUD/USD 0.9633 0.9755 0.9877 UPTREND
Hangseng 22457 22967 23222 UPTREND
Nikkei 14420 14850 15280 UPTREND
KOSPI 255.80 259.30 262.80 NETRAL
Dow Jones 15166 15287 15408 UPTREND
GOLD 1331.70 1344.95 1406.12 DOWNTREND
OIL 94.09 95.75 97.41 UPTREND
Sumber : MIFX Market Review
Open Demo Account | : http://www.mifx.com/open-demo-account/z294y2q2 |
Open Live Account | : http://www.mifx.com/open-live-account/z294y2q2 |
Emas Memperpanjang Kemerosotan Dalam Empat Tahun
Emas memperpanjang kemerosotan dalam empat tahun setelah
manajer hedge-fund membuat taruhan terbesar terhadap logam mulia
tersebut, dan menurunnya aset investor. Kepemilikan SPDR Gold Trust
turun menjadi $1.038.41 metrik ton pada 17 Mei, terendah sejak Maret
2009. Harga emas turun dalam delapan sesi berturut-turut, kemerosotan terpanjang sejak Maret 2009. Emas telah turun 20% tahun ini, jatuh ke bear market bulan lalu akibat investor kehilangan kepoercayaan sebagai safe haven. Seiring dengan spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan mengurangi pelonggaran moneter yang telah memicu penguatan US Dolar. Penguatan US Dolar telah menghambat kenaikan harga Emas yang sempat merangkak naik ke $1487/oz.
Emas turun 1.5% menjadi $1.338.87/ozs, selain itu perak juga mengalami kemerosotan mencapai harga terendah sejak September 2010, platinum turun 1.65 menjadi $1.430.75 per ons, yang terendah sejak 25 April, palladium jatuh 0.3% menjadi $735.80 per ons.
Sumber : Monexnews
Emas turun 1.5% menjadi $1.338.87/ozs, selain itu perak juga mengalami kemerosotan mencapai harga terendah sejak September 2010, platinum turun 1.65 menjadi $1.430.75 per ons, yang terendah sejak 25 April, palladium jatuh 0.3% menjadi $735.80 per ons.
Sumber : Monexnews
Rabu, 15 Mei 2013
Aussie Jatuh Dibawah Level Paritas
Aussie kurangi penguatan setelah data terakhir membuat investor khawatir dengan outlook perekonomian Australia.
Penjualan kendaraan bermotor turun di bulan April sedangkan pertumbuhan
melambat untuk kuartal pertama 2013. Ini dapat memberikan bukti
tambahan akan rapuhnya momentum pertumbuhan ekonomi Australia dan dapat
mendorong RBA untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut. AUD/USD kini diperdagangkan 0.9882; menjauhi level tinggi harian 0.9915
Penjualan kendaraan bermotor turun 1,6%; lebih buruk dari publikasi Maret yang hanya berkurang sebanyak 0,5%. Pertumbuhan upah pekerja mencapai 0,7%; lebih lambat dari prediksi dan publikasi kuartal terakhir 2012 yang tumbuh 0,8%. Pemerintah Australia telah memangkas outlook pertumbuhan ekonomi menjadi 2,75% untuk tahun fiskal 2014. Ini lebih rendah dari estimasi pertumbuhan ekonomi Australia untuk tahun fiskal 2013 yang sebesar 3%. Indeks swap overnight menunjukan adanya kemungkinan 65% bagi RBA untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut dalam 3 bulan mendatang. (fr)
Sumber : Monexnews
Penjualan kendaraan bermotor turun 1,6%; lebih buruk dari publikasi Maret yang hanya berkurang sebanyak 0,5%. Pertumbuhan upah pekerja mencapai 0,7%; lebih lambat dari prediksi dan publikasi kuartal terakhir 2012 yang tumbuh 0,8%. Pemerintah Australia telah memangkas outlook pertumbuhan ekonomi menjadi 2,75% untuk tahun fiskal 2014. Ini lebih rendah dari estimasi pertumbuhan ekonomi Australia untuk tahun fiskal 2013 yang sebesar 3%. Indeks swap overnight menunjukan adanya kemungkinan 65% bagi RBA untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut dalam 3 bulan mendatang. (fr)
Sumber : Monexnews
Selasa, 14 Mei 2013
Mengenal Forex
Forex, singkatan dari Foreign Exchange, yakni kegiatan
memperjualbelikan satu mata uang dengan mata uang lainnya. Ini adalah
pasar keuangan terbesar dan terlikuid dengan volume perdagangan harian
mencapai $4 triliun. Tidak seperti saham, forex diperdagangkan
interbank, over-the-counter (OTC) yang artinya tidak ada satu
bursa yang mendominasi perdagangan. Pasar forex beroperasi 24 jam per
hari antara individu dengan broker, broker dengan bank, dan bank dengan
bank. Jika sesi Asia berakhir maka sesi Eropa akan dimulai, dan
dilanjutkan oleh sesi AS sehingga perdagangan dapat dilanjutkan tanpa
terputus.
Konsep trading
adalah beli di harga rendah dan jual di harga tinggi. Nilai suatu mata
uang selalu berubah, dipengaruhi oleh jumlah perdagangan internasional,
suku bunga, kebijakan bank sentral dan pemerintah, sentimen, dan indikator
ekonomi lainnya. Tentukan tren dan beli mata uang yang akan menguat atau
jual mata uang yang akan melemah.
Sebagian
pelaku pasar forex hanya sekedar menukar mata uang untuk keperluan
bisnis. Seperti perusahaan multinasional yang harus membayar upah dan
biaya lainnya di berbagai negara yang menjual produk mereka. Perusahaan
dan pemerintah yang membeli dan menjual produk atau jasa dari negara
lain maupun konversi pendapatan ekspor.
Sebagian
besar adalah trader yang prediksi pergerakan nilai mata uang demi
mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan jual yang dilakukan.
Investor biasanya memanfaatkan informasi signifikan yang belum
diantisipasi pasar.
Forex selalu bergerak,
berfluktuasi mengikuti aliran dana dan antisipasi kondisi makroekonomi
global. Ada peluang yang dapat dimanfaatkan dari fluktuasi mata uang.
Mengenali fundamental ekonomi, gunakan indikator teknikal, dan terapkan
money management akan membantu trader untuk eksploitasi peluang
investasi di pasar forex. EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CHF, AUD/USD
adalah mata uang yang paling sering diperdagangkan. Pasar forex tidak
hanya terbatas pada mata uang tersebut, juga mencakup USD/CAD, USD/SGD,
EUR/JPY, EUR/CHF, GBP/JPY, dsb.
Menerjuni dunia forex untuk pertama kali mungkin terasa menakutkan, investor harus membuat rencana trading-nya hingga familiar dengan pola pergerakan mata uangnya. Kasino adalah tempat untuk para penjudi, beda dengan trading forex. Forex merupakan tempat bagi para yang tertarik untuk berinvestasi, bukan kaya mendadak dalam waktu singkat.
Practice makes perfect! Sebelum mulai suntikan dana ke dalam real account, berlatih lah lebih dahulu dengan demo account. Belajar menganalisa dan trading sebelum mulai dengan dana sungguhan. Forex merupakan metode analisa trend pasar, jadi jangan melawan trend.
Terus
belajar dan analisa akan terbukti ampuh dari sekedar mengandalkan
keberuntungan atau hoki. Kesabaran merupakan salah satu elemen penting
trading. Jangan berharap untuk dapatkan uang banyak dalam sekali
perdagangan. Bangun ekuitas perlahan tapi pasti, dengan kombinasi money management maka anda akan mampu mendapatkan return investasi yang signifikan
Sumber : Monexnews
FOREX DAN KOMODITI
Forex & Komoditi
Forex adalah pasar terbesar dan paling likuid di dunia saat ini. perputaran nilai uang hampir setara dengan $ 4.0 triliun, tiga kali lebih besar dibandingkan rata-rata kombinasi pasar saham dan obligasi. Pasar forex beroperasi 24 jam dan transaksi berlangsung melalui jaringan perbankan global, mulai dari Asia, Eropa dan Amerika. Transaksi forex tidak melalui bursa atau transaksi berada di luar bursa (Over The Counter). Pelaku pasar dapat membeli dan menjual mata uang dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan harga.Perputaran uang di pasar komoditas cukup tinggi karena transaksi komoditi merupakan salah satu instrumen yang paling populer di mata sebagian besar manajer investasi global.
Komoditas dapat diintepretasikan sebagai sesuatu dari substanasi fisik. Komodtias dibagi dua, pertama adalah komoditas secara umum yang merupakan hasil dari pertambangan seperti emas, perak, minyak dan komoditas lainnya. Komoditas ini merupakan sumber daya alam yang terbatas dan membutuhkan biaya tinggi untuk memperolehnya. Kedua, adalah komoditi yang dihasilkan dari produksi pertanian seperti gula, beras, kakao, kopi dan lain-lain.
Komoditas lebih mudah dipahami karena banyak bergantung pada kondisi fundamental permintaan dan penawaran. Volatilitas harga komoditas lebih kecil dibandingkan saham dan obligasi sehingga menyediakan pilihan diversifikasi portofolio yang efesien untuk pelaku pasar. Apa yang membuat komoditas lebih menarik dan lebih beresiko dalam transaksi dibandingkan saham adalah jumlah leverage atau daya ungkit. Pada kenyataannya, resiko transaksi di pasar komoditas kemungkinan tidak akan lebih dari resiko yang Anda tentukan.
Sumber : PT. MIFX
Senin, 13 Mei 2013
Sampai mana harga Emas akan turun?
Berikut dibawah ini beberapa penjelasan fundamental terhadap potensi downtrend Emas di jangka panjang:
Sekedar mereview, kejatuhan Emas yang tajam pada 15 April lalu disebabkan oleh kekhawatiran penjualan Emas negara perifer EU, selain itu ada kemungkinan juga faktor lainnya seperti likuidasi hedge fun, loss covering. Penjelasan faktor Cyprus ini sebenarnya cukup janggal, karena penjualan Emas Cyprus sebesar 14 metric ton, tergolong kecil jika dibandingkan arus capital outflow dari produk ETF Emas sebesar 230 metric ton sejak awal tahun ini, atau masih relative kecil juga dibanding net buy bank sentral dengan rata-rata 440 metric ton per tahun, sehingga penjualan Emas Cyprus bila dicermati tidak terlalu berdampak besar pada pasar Emas.
Adapun faktor yang dapat menyokong apresiasi Emas seperti yang tampak pada pergerakan Emas paska paska krisis adalah tingginya permintaan para investor terhadap aset Emas (hal ini tercermin pada aliran dana di bursa ETF) akibat para investor mencari hedging terhadap resiko atau hendak mencari yield yang lebih tinggi melakukan switching dari obligasi karena tingkat suku bunga riil menurun. Hal ini juga menjelaskan mengapa harga Emas sempat melemah 34% dan dengan cepat melambung ke level tertinggi barunya pada tahun 2008.
Pada grafik dibawah ini dapat kita perhatikan, tingkat suku bunga riil yang berkorelasi negatif dengan Emas, ketika tingkat suku bunga riil menjadi negatif paska QE2, harga Emas mencapai equilibrium, di tengah berbagai faktor lainnya seperti debat plafon utang, resiko keluarnya Yunani dari zona Euro, krisis perbankan zona Euro, ketegangan Iran, dan akhirnya kucuran stimulus QE3 yang menyebabkan siklus kenaikan Emas berlanjut.
Namun permintaan Emas akibat faktor negatif interest rate dan faktor lainnya yang dijelaskan diatas, kemungkinan akan berangsung pudar sehingga memicu pelemahan Emas kedepannya, seiring dengan kenaikan tingkat suku bunga riil secara gradual akibat perubahan aliran modal dimana aset “bebas resiko” lainnya seperti obligasi secara bertahap akan menjadi incaran para investor yang ingin melakukan hedging.
Di jangka pendek, masih rekomen sell on rallies, mengingat pergerakan harian Emas masih bisa naik turun seperti biasa seiring pertumbuhan AS yang makin lemah memasuki Q3 2013 akibat efek penuh dari “sequester”, namun di saat bersamaan program QE3 masih tetap dijalankan hingga akhir tahun. Oleh sebab itu pelemahan Emas akhir-akhir ini mulai jenuh jual / oversold, dan menarik minat para pengusaha perhiasan dan permintaan bank sentral yang masih tinggi berhasil menjadi support bagi Emas. Secara ringkasnya meski harga Emas di jangka panjang cenderung melemah, namun rebound pendek masih dapat terjadi.
Rebound yang tampak pada minggu ini kemungkinan masih bisa berlanjut akibat resiko perdebatan plafon utang AS menjelang deadline 19 Mei nanti, meskipun masih ada harapan terjadinya kompromi anggaran diantara pemangku kebijakan AS, namun tidak dipungkiri sentimen positif masih berpotensi menopang Emas ke level resistennya di 1460 & 1553.
Bagaimanapun perlu diwaspadai kenaikan ini bersifat terbatas dan cenderung spekulatif jika melakukan aksi buy, karena rentang penurunan Emas justru masih potensial menuju kisaran yang lebih dalam sehingga aksi sell on rallies lebih disarankan. Apalagi jika tampak indikasi perbaikan outlook makro AS secara gradual, atau terdapapat indikasi berakhirnya QE3 dan ZIRP menjadi lebih intens seiring dengan waktu.
Bagaimanapun juga mayoritas pemain Emas fisik menginginkan volatilitas, oleh sebab itu perlu diwaspadai adanya pendorong terbesar volatilitas harga Emas, yang telah datang dari permintaan investasi Emas dalam beberapa tahun terakhir, tercermin dalam aliran dana ETF, dan diikuti pengusaha perhiasan dan pembelian bank sentral (Gambar 4).
Penurunan tajam Emas sejak awal tahun ini telah didominasi oleh arus outflow dari ETF, yang berjumlah 227 metric ton atau hampir 9% dari level peuncah kepemilikan ETF 2,633 metric ton di bulan Desember, jumlah yang setara dengan 10% permintaan perhiasan global dan 40% dari permintaan bank sentral sepanjang 2012. Maka bila terdapat kenaikan permintaan Emas fisik, justru dapat dinilai sebagai peluang untuk mendapatkan harga short selling Emas di level yang lebih tinggi.
sumber : Monexnews
Sekedar mereview, kejatuhan Emas yang tajam pada 15 April lalu disebabkan oleh kekhawatiran penjualan Emas negara perifer EU, selain itu ada kemungkinan juga faktor lainnya seperti likuidasi hedge fun, loss covering. Penjelasan faktor Cyprus ini sebenarnya cukup janggal, karena penjualan Emas Cyprus sebesar 14 metric ton, tergolong kecil jika dibandingkan arus capital outflow dari produk ETF Emas sebesar 230 metric ton sejak awal tahun ini, atau masih relative kecil juga dibanding net buy bank sentral dengan rata-rata 440 metric ton per tahun, sehingga penjualan Emas Cyprus bila dicermati tidak terlalu berdampak besar pada pasar Emas.
Adapun faktor yang dapat menyokong apresiasi Emas seperti yang tampak pada pergerakan Emas paska paska krisis adalah tingginya permintaan para investor terhadap aset Emas (hal ini tercermin pada aliran dana di bursa ETF) akibat para investor mencari hedging terhadap resiko atau hendak mencari yield yang lebih tinggi melakukan switching dari obligasi karena tingkat suku bunga riil menurun. Hal ini juga menjelaskan mengapa harga Emas sempat melemah 34% dan dengan cepat melambung ke level tertinggi barunya pada tahun 2008.
Pada grafik dibawah ini dapat kita perhatikan, tingkat suku bunga riil yang berkorelasi negatif dengan Emas, ketika tingkat suku bunga riil menjadi negatif paska QE2, harga Emas mencapai equilibrium, di tengah berbagai faktor lainnya seperti debat plafon utang, resiko keluarnya Yunani dari zona Euro, krisis perbankan zona Euro, ketegangan Iran, dan akhirnya kucuran stimulus QE3 yang menyebabkan siklus kenaikan Emas berlanjut.
Namun permintaan Emas akibat faktor negatif interest rate dan faktor lainnya yang dijelaskan diatas, kemungkinan akan berangsung pudar sehingga memicu pelemahan Emas kedepannya, seiring dengan kenaikan tingkat suku bunga riil secara gradual akibat perubahan aliran modal dimana aset “bebas resiko” lainnya seperti obligasi secara bertahap akan menjadi incaran para investor yang ingin melakukan hedging.
Di jangka pendek, masih rekomen sell on rallies, mengingat pergerakan harian Emas masih bisa naik turun seperti biasa seiring pertumbuhan AS yang makin lemah memasuki Q3 2013 akibat efek penuh dari “sequester”, namun di saat bersamaan program QE3 masih tetap dijalankan hingga akhir tahun. Oleh sebab itu pelemahan Emas akhir-akhir ini mulai jenuh jual / oversold, dan menarik minat para pengusaha perhiasan dan permintaan bank sentral yang masih tinggi berhasil menjadi support bagi Emas. Secara ringkasnya meski harga Emas di jangka panjang cenderung melemah, namun rebound pendek masih dapat terjadi.
Rebound yang tampak pada minggu ini kemungkinan masih bisa berlanjut akibat resiko perdebatan plafon utang AS menjelang deadline 19 Mei nanti, meskipun masih ada harapan terjadinya kompromi anggaran diantara pemangku kebijakan AS, namun tidak dipungkiri sentimen positif masih berpotensi menopang Emas ke level resistennya di 1460 & 1553.
Bagaimanapun perlu diwaspadai kenaikan ini bersifat terbatas dan cenderung spekulatif jika melakukan aksi buy, karena rentang penurunan Emas justru masih potensial menuju kisaran yang lebih dalam sehingga aksi sell on rallies lebih disarankan. Apalagi jika tampak indikasi perbaikan outlook makro AS secara gradual, atau terdapapat indikasi berakhirnya QE3 dan ZIRP menjadi lebih intens seiring dengan waktu.
Bagaimanapun juga mayoritas pemain Emas fisik menginginkan volatilitas, oleh sebab itu perlu diwaspadai adanya pendorong terbesar volatilitas harga Emas, yang telah datang dari permintaan investasi Emas dalam beberapa tahun terakhir, tercermin dalam aliran dana ETF, dan diikuti pengusaha perhiasan dan pembelian bank sentral (Gambar 4).
Penurunan tajam Emas sejak awal tahun ini telah didominasi oleh arus outflow dari ETF, yang berjumlah 227 metric ton atau hampir 9% dari level peuncah kepemilikan ETF 2,633 metric ton di bulan Desember, jumlah yang setara dengan 10% permintaan perhiasan global dan 40% dari permintaan bank sentral sepanjang 2012. Maka bila terdapat kenaikan permintaan Emas fisik, justru dapat dinilai sebagai peluang untuk mendapatkan harga short selling Emas di level yang lebih tinggi.
sumber : Monexnews
Langganan:
Postingan (Atom)