Harga minyak mentah berjangka jatuh pada perdagangan
elektronik mengikuti kenaikan yang mengejutkan pada persediaan minyak,
menempatkan para investor mencari tanda-tanda permintaan sumber daya
berjangka menjelang pidato pertanggung jawaban ketua Federal Reserrve
Ben Bernanke dihadapan Kongres.Harga minyak turun ke level terendah dalam hampir tiga pekan dari tingginya di $97.30/barrel ke $93.50/barrel seiring laporan pemerintah menunjukkan persediaan bensin AS secara tak terduga naik dan stok minyak mentah turun kurang dari yang di perkirakan.
Minyak berjangka turun sekitar 2% setelah Lembaga Energy Information Administration
mengatakan bahwa persediaan bensin naik sebanyak 3.02 juta barel
menjadi 220.7 juta barel. Persediaan sebelumnya diperkirakan turun
300.000 barel, menurut perkiraan dari 11 analis yang di survei
Bloomberg. Stok minyak mentah turun sebanyak 338.000 barel menjadi 394.6
juta barel, kurang dari setengah yang diperkirakan sebelumnya. Harga
turun tajam juga karena dollar yang menguat.
“Fundamental membebani pasar bersamaan dengan kuatnya dollar,” kata
Gene McGillian, analis dan broker di Tradition Energy di Stamford,
Connecticut.”Walaupun persediaan turun, kami melihat stok minyak mentah
hampir 395 juta barel, yang mana itu lebih dari cukup.”
Menjelang laporan API, total persediaan minyak telah mendekati
tingkat tertinggi mingguannya selama setidaknya 30 tahun terakhir
bedasarkan data Energy Information Administration tercatat Agustus 1982.
Dengan meningkatnya persediaan, para investor sangat mungkin terfokus
pada pernyataan Bernanke tentang kondisi ekonomi kedepannya, dengan
meningkatnya pertumbuhan diharapkan akan menigkatkan permintaan terhadap
sumber daya energi. Para investor juga menantikan masukan dari Fed
minutes meeting tentang perekonomian dan langkah selanjutnya dari
program pembelian surat berharga bank sentral untuk menstimulasi
perekonomian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar